
Buku ini hadir untuk menelaah sisi manusiawi sahabat, sebuah karya akademik monumental yang menembus kebekuan wacana tradisional dalam Studi Islam. Dr. Muhammad Zain secara fundamental mendekonstruksi sakralitas yang selama ini melindungi para Sahabat Nabi SAW. dari kritik historis, secara langsung menantang doktrin absolut al-ṣaḥābah kulluhum ʿudūlun. Melalui pembacaan yang jujur terhadap turath klasik, penulis membuktikan bahwa generasi pertama Islam bukanlah entitas yang trans-historis, melainkan manusia yang kompleks—agen sosial yang tindakannya dipengaruhi oleh variabel struktural, ekonomi, dan primordial. Gagasan ini bukan bertujuan mereduksi keutamaan spiritual para sahabat Nabi SAW., melainkan menempatkan mereka pada konteks kemanusiaan mereka yang sesungguhnya.
Rigor metodologis buku ini patut diacungi jempol, di mana penulis berhasil menerapkan triangulasi teori sosial kritis untuk menafsirkan Hadis dan sejarah. Dengan memadukan Teori Konflik Karl Marx untuk menganalisis “relasi harta” (seperti kekayaan Abd. Rahman ibn Awf), ʿAṣabiyyah Ibn Khaldun untuk menyingkap motif primordial dalam afiliasi politik (al-Fitnah al-Kubrā), dan Strukturasi Anthony Giddens untuk mengurai bias jabatan publik (seperti nepotisme Utsman), Dr. Zain membongkar motif interest di balik transmisi Hadis. Kasus-kasus kontroversial—mulai dari masalah ḍabt perawi Hadis (kritik Aisyah terhadap Abu Hurairah) hingga perilaku domestik Sahabat—diurai dengan detail. Implikasinya jelas: studi ini membuka pintu bagi penerapan kaidah al-jarḥ wa al-taʿdīl (kritik rawi) terhadap Sahabat, menuntut akurasi Hadis melalui lensa konteks sosio-historis narator.
“Sahabat Nabi Juga Manusia” harus dipertimbangkan sebagai kontribusi signfikan terhadap historiografi Islam kontemporer. Ia memaksa akademisi dan intelektual Muslim untuk bergerak melampaui "cinta buta" (Aṭīfah) menuju "cinta yang dewasa" yang didasarkan pada bukti ilmiah (Burhan). Dengan menerima bahwa Islam awal adalah sebuah realitas yang dinamis, plural, dan terbuka terhadap faktor-faktor sosio-antropologis. Karya ini tidak hanya merevolusi cara kita memahami sejarah Hadis dan keragaman interpretasi fiqh, tetapi juga memberikan pisau analisis yang mencerahkan untuk menanggapi tantangan kontemporer dalam Studi Islam.